KESETIAAN: VISI KRISTIANI TENTANG PERKAWINAN YANG UTUH

Authors

  • Dismas Kwirinus STFT Widya Sasana

DOI:

https://doi.org/10.58586/je.v2i1.45

Keywords:

Catholic Marriage, Fidelity, Catholic marriage, Indissolubility, Monogamy

Abstract

The focus of this research discusses Fidelity: The Christian Vision of a Whole Marriage. Marriage is a form of human life desired by God. In the Catholic Church, marriage has a noble meaning because Christ himself is present in it. The basic attitude that husbands and wives need to always remember and realize is that the marriage they are in is noble and holy because it was created by God himself. The marriage that they share is a symbol of a divine secret, namely as a symbol of Christ's relationship of love to His Church. Awareness of the nobility and sanctity of marriage will enable them to balance the exposure to tempting internal and external problems. This research uses descriptive qualitative research methods and critical reading of texts. The results of this research are useful for helping married couples and Church officials to appreciate and preserve the noble values of Christian marriage, so that they can combat adultery which is now increasingly common in family life.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agar, Joseph T. Martin de. (1999). A Handbook on Canon Law. Wilson & Lafleur – Midwest Theological Forum: Canada – Chicago.

Arikunto, Suharsimi. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Baswardono, Dono. (2003). Antara Cinta, Seks dan Dusta: Memahami Perselingkuhan. Yogyakarta: Galang Press.

Bria, B. Y. (2007). Analisis Yuridis “Bonum Coniugum” dalam Perkawinan Kanonik. Jakarta: Pustaka Nusatama.

Burtchaell, T. James. (1990). Dalam Untung dan Malang. Yogyakarta: Kanisius.

Cook, Bernard. (1991). Perkawinan Kristen. Yogyakarta: Kanisius.

Crisfiani, Adinuhgra, S., & Maria, P. (2020). Penghayatan Perkawinan Katolik bagi Keluarga Muda Kristiani di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah. Pastoral Kateketik, 6(1), 17–21.

Dokumen Konsili Vatikan II. (1993). Diterjemahkan oleh R. Hardawiryana. Jakarta: Obor. Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Emanuel, F., Kwirinus, D., Yuniarto, P. (2023). The Concept of Interfaith Marriage: Islam-Catholicism and Its Implications for the Moral Educations of Children. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, 14(1), 103-115. DOI: 10.26418/j-psh.v14i1.60155

Fau, F. Anselmus, Eligius. (2000). Persiapan Perkawinan Katolik. Ende: Nusa Indah.

Flores, Danilo R. (2009). Natural Moral Law and Canon Law, in AA. VV., A Symposium on Natural Moral Law-Theology Week 2008. Manila: University of Santo Tomas.

Gobai, Daniel, W, Yulianus Korain. (2020). Hukum Perkawinan Katolik dan Sifatnya, sebuah manifestasi relasi cinta Kkristus kepada Gereja yang satu dan tak terpisahkan. Jurnal Hukum Magnum Opus, 3(1), 15-30.

Groenen, C. (1993). Perkawinan Sakramental (Antropologis dan Sejarah Teologi, Sistematik, Spiritualitas, Pastoral). Yogyakarta: Kanisius.

Go, Piet. (1990). Pokok-Pokok Moral Perkawinan dan Keluarga Katolik. Malang: Dioma.

Go, Piet. (1994). Dinamika Pengembangan Keluarga Katolik (Tinjauan Teologis Pastoral). Malang: Dioma.

Hadiwardoyo, Purwa, Al. (1994). Surat Untuk Suami Istri Kristen. Yogyakarta: Kanisius.

Hadiwardoyo, Purwa, Al. (1990). Moral dan Maslahnya. Yogyakarta: Kanisius.

Hadiwandoyo, P. (2021). Persiapan dan Penghayatan Perkawinan Katolik. Yogyakarta: Kanisius.

Halawa, A. Arifman. (2017). Unitas (Monogam) Perkawinan Katolik Dalam Terang Biblis. Logos Jurnal Filsafat-Teologi, 14(2), 45-66.

Maramis, & Go, Piet. (1990). Kesetiaan Sumai Istri dan Soal Penyelewengan. Malang: Dioma.

Moa, A., & Hewen, Y. P. (2022). Cinta Kasih Suami-Istri sebagai Fondasi Kehidupan Keluarga Kristiani: Suatu Uraian Moral Kristiani menurut Paus Fransiskus dalam Seruan Apostolik Amoris Laetitia. LOGOS, 4(1), 153-168.

Pabubung, M. R. (2022). Perkawinan Katolik dan Tradisi Rampanan Kapa’ di Toraja dalam Analisis Komparatif. Euntes : Jurnal Ilmiah Pastoral, Kateketik, Dan Pendidikan Agama Katolik, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.58586/je.v1i1.12

Paseno, I. V., & Palimbo, H. (2023). Pentingnya Katekese Persiapan Perkawinan Bagi Calon Pasutri Muda Dalam Mewujudkan Keluarga Yang Harmonis. Euntes : Jurnal Ilmiah Pastoral, Kateketik, Dan Pendidikan Agama Katolik, 1(2), 16–31. Retrieved from https://doi.org/10.58586/je.v1i2.18

Paulus II, Yohanes. (1994). Surat Kepada Keluarga-Keluarga, No. 4, 2 Februari 1994. Jakarta: DokPen KWI.

Raharso, A. T. R. T. (2016). Perkawinan Diawali Dengan Love, Dilanggengkan Oleh Mercy. Seri Filsafat Teologi, 26(25), 285-301.

Rua, Maria Albert. (2002). Bagaimana Mempertahankan Perkawinan Sakramental. Yogyakarta: Pustaka Nusatama.

Rubiyatmoko, R. (2011). Perkawinan Katolik Menurut Kitab Hukum Kanonik. Yogyakarta: Kanisius.

Suma, I Made Markus. (2021). Pokok-Pokok Perkawinan dalam Hukum Gereja. Yogyakarta: Griya Pustaka Utama.

Suma, I. M. M. (2023). Konsep Yuridis Tentang Perkawinan Yang Sah Dalam Gereja Katolik. Euntes: Jurnal Ilmiah Pastoral, Kateketik, Dan Pendidikan Agama Katolik, 1(1), 11–25. Retrieved from https://journal.stikpartoraja.ac.id/index.php/euntes/article/view/10

Suwito, P. (2002). Panduan Kesejahteraan dan Kebahagiaan Keluarga. Malang: Dioma.

Published

2024-02-05

How to Cite

Kwirinus, D. (2024). KESETIAAN: VISI KRISTIANI TENTANG PERKAWINAN YANG UTUH. Euntes : Jurnal Ilmiah Pastoral, Kateketik, Dan Pendidikan Agama Katolik, 2(1), 29–45. https://doi.org/10.58586/je.v2i1.45

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.