TAIZÉ DAN RELEVANSI BAGI TEOLOGI INKULTURASI

Authors

  • Michael Pabubung Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Gregorius Dwiangga

DOI:

https://doi.org/10.58586/je.v3i1.85

Keywords:

ekumenisme, teologi inkulturasi, komunitas Taize, Orang Muda Katolik, rekonsiliasi

Abstract

Taize adalah salah satu kekayaan bersama para pengikut Kristus yang kini dikenal sebagai sarana untuk menjalin semangat ekumenisme. Sejak didirikan oleh Bruder Roger di Perancis pada tahun 1940an, Komunitas Taize giat dalam membangun semangat rekonsiliasi dan memperdalam kekayaan iman dengan semangat keterbukaan dan ekumenisme. Lambat laun, Komunitas Taize semakin kaya dalam bentuk peribadatannya khususnya dalam kekhasan lagu dan liriknya yang berasal dari ungkapan hati kaum muda dengan dasar Kitab Suci dan ajaran Bapa-bapa Gereja yang kemudian juga menyentuh hati kaum muda. Melalui analisis deskriptif terhadap sejarah, konteks dan pola hidup Komunitas Taize, tulisan ini ini hendak menawarkan sebuah kemungkinan baru adanya korelasi dengan inkulturasi sebagai cara bagaimana umat beriman khususnya kaum muda semakin memaknai kehidupan dalam terang Injil melalui Taize. Penulis menawarkan pentingnya peranan Orang Muda Katolik sebagai pelopor Taize khususnya di daerah mayoritas Kristiani untuk memperkuat kesatuan di antara para pengikut Kristus sekaligus memperdalam iman dan memaknai hidup.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Cieślik-Klauza, J., Jakoniuk, L. M., & Nerkowski, M. B. (2018). Songs of Taizé. Rocznik Teologii Katolickiej, 17, 67-80.

Gunawan, Esther. (2013). Tinjauan Terhadapat Spiritualitas Taize dan Telaah atas Kemungkinan Mengadopsinya Sebagai Pendorong bagi Spiritualitas Injili”. Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan: 15-33.

Martasudjita, Emanuel. (2021). Teologi Inkulturasi: Perayaan Injil Yesus Kristus di Bumi Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Martopo, Hari. (2021). Role of Taize Music in Catholic Adoration and Protestant Ecumenical Community in Yogyakarta. Journal of Urban Society’s Arts.8.

Mueller, Katherine. (2020). I Love You God (P.S. We’re Breaking Up): How Emerging Adults Are Navigating Religious Ambiguity Through Taizé. dalam Richard A. Harisson Symposium. Appleton: Harrison Symposium Lawrence University: 133-144.

Pabubung, M. R. (2021). “Human Dignity” dalam Pemikiran Yohanes Paulus II dan Relevansi untuk Dunia Masa Kini. Jurnal Teologi (Journal of Theology), 10(1), 49-70.

Pabubung, M. R. (2023a). An Inquiry Into Human Dignity According to George Kateb.

Pabubung, M. R. (2023b). Implikasi Etis Mengikuti Kristus Menurut Yohanes dan Paulus. Euntes: Jurnal Ilmiah Pastoral, Kateketik, dan Pendidikan Agama Katolik, 2(1), 11-20.

Pabubung, M. R., & Harsono, H. (2024). Inklusivitas Sebagai Perwujudan Martabat Manusia Dalam Perspektif Etis Fratelli Tutti. Jurnal Teologi (Journal of Theology), 13(01), 121-148.

Ratzinger, J. (2000). The Spirit of the Liturgy, San Francisco.

Scott, C. M. (2013). Taizé Style Music and Contemplation. Spiritual Growth Ministries.

Suryanto, Y. I., Agustiningsih, D., & Sofro, Z. M. (2024). The Effect of Taizé Prayer on Stress and Stress Resilience of Young Adults in Nonclinical Settings. Pastoral Psychology, 73(3), 305-317.

Tapp, D. (2011). Tracing Taizé: Rebuilding Global Solidarity through Religious Pilgrimage.

Taylor, Joshua. (2023). Communitas, Worship, and Music: Using Music to Revitalize the Post-Modern Church. Religions 14: 1206. https://doi.org/10.3390/ rel14091206

Widiasih, EP, and Rasid Rachman. (2022). Reshaping Liturgy in Postcolonial Indonesia, Liturgy, 37:1, 55-63, DOI: 10.1080/0458063X.2022.2026696

Published

2024-12-31

How to Cite

Pabubung, M., & Dwiangga, G. (2024). TAIZÉ DAN RELEVANSI BAGI TEOLOGI INKULTURASI. Euntes : Jurnal Ilmiah Pastoral, Kateketik, Dan Pendidikan Agama Katolik, 3(1), 76–86. https://doi.org/10.58586/je.v3i1.85

Similar Articles

<< < 1 2 

You may also start an advanced similarity search for this article.